Timor Leste Akan Mengungguli Indonesia - dilipost.com
ADVERTISEMENT

Friday, 31 October 2025

Timor Leste Akan Mengungguli Indonesia

Timor Leste Akan Mengungguli Indonesia

Jayapura DP – Timor Leste dulunya dianggap sebagai negara yang gagal, miskin, dan bergantung pada belas kasihan dunia. Tapi lihatlah sekarang: negeri kecil itu menunjukkan kemajuan dari "kepemimpinan yang melayani", sesuatu yang sudah lama hilang di Indonesia.
 

Perdana Menteri Xanana Gusmão bukanlah pejabat yang terkenal yang sibuk membuat pencitraan. Ia berjalan di tengah-tengah rakyat, menatap mereka, mendengar mereka, dan bekerja dengan cara yang sederhana. Ia bukan "bapak bangsa" yang menuntut penghormatan; sebaliknya, ia adalah pelayan yang memberi contoh. Kejujuran tercermin dalam setiap tindakan yang ditunjukkan oleh orang-orang di Timor Leste, dan kekuatan dari kejujuran itulah yang membawa Timor Leste bergerak maju secara bertahap tetapi tetap teguh.
 

Perdana Menteri Xanana Gusmão Bersama Rakyatnya (Foto diambil dari Fanpage FB Xanana ba Ema Hotu)

Untuk saat ini, Indonesia berada di tengah-tengah labirin kekuasaan yang penuh dengan drama. Pemimpin datang dan pergi, tetapi hanya janji dan citra yang tersisa. Mereka berbicara tentang kesejahteraan, tetapi mereka mengumpulkan kekayaan. Mereka berbicara atas nama rakyat, tetapi mereka menipu amanahnya. Negeri besar ini terjebak dalam kemewahan palsu, di mana posisi lebih penting daripada etika dan kebenaran.

Meskipun Timor Leste tidak memiliki sumber daya sebanyak Indonesia, kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya merupakan beban yang lebih besar. Selain itu, kepercayaan adalah sumber energi kemajuan yang tidak dapat dibeli dengan proyek bernilai triliunan. Mereka membangun martabat, bukan menara. Mereka menanamkan disiplin dan kejujuran, bukan hanya pertumbuhan ekonomi.

Orang-orang di Indonesia sudah terlalu sering ditipu oleh wajah-wajah politik yang manis. Birokrasi diatur seperti bisnis keluarga, partai politik diubah menjadi mesin perdagangan, dan jabatan diubah menjadi barang yang dapat dibeli. Saat ini, istilah "melayani" hanya merupakan slogan di spanduk. Meskipun demikian, negara sebesar apa pun akan runtuh dari dalam tanpa semangat melayani.

Tidak diragukan lagi, Timor Leste memilih jalan yang tidak disukai: memimpin dengan hati! Mereka tidak tergoda untuk meniru gaya mewah yang dimiliki negara lain. Mereka menyadari bahwa kekuatan sebuah negara tidak ditentukan oleh panjang jalur kereta apinya, tetapi oleh kemurnian hati para pemimpinnya. Oleh karena itu, mereka tumbuh dengan cara yang benar, memiliki rasa malu yang masih ada, dan memiliki nurani yang tidak terjual.

Jika pendekatan ini dilanjutkan, mungkin Timor Leste akan melampaui Indonesia dalam beberapa dekade ke depan—bukan hanya dari segi populasi atau kekuatan ekonomi, tetapi juga dari segi kepemimpinan dan kehormatan nasional.

Ketika hari itu tiba, dunia akan menyaksikan paradoks terbesar di Asia Tenggara: negara-negara kecil yang pernah dijajah oleh Indonesia sekarang tampil lebih bermoral, bersih, dan percaya diri.

Karena orang yang jujur selalu menang dalam sejarah. Selain itu, kejujuran saat ini mendorong Timor Leste untuk lebih maju. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright . dilipost.com | All Right Reserved

Develop by Micro IT .NET Technology